Pengelolaan Kelas dan Laboratorium
Lingkungan belajar yang aman, nyaman dan tertib, optimalisme merupakan harapan yang tinggi bagi seluruh warga sekolah, kesehatan sekolah, serta kegiatan-kegiatan yang terpusat pada peserta didik merupakan iklim yang dapat membangkitkan gairah, semangat dan napsu belajar
2. Tujuan Pengelolaan Kelas
3. Pengelolaan Kelas Secara Fisik
Lingkungan belajar yang aman, nyaman dan tertib, optimalisme merupakan harapan yang tinggi bagi seluruh warga sekolah, kesehatan sekolah, serta kegiatan-kegiatan yang terpusat pada peserta didik merupakan iklim yang dapat membangkitkan gairah, semangat dan napsu belajar
A. Pengelolaan Kelas
1. Pengertian
Secara etimologis, pengelolaan kelas ialah usaha
guru untuk menciptakan, memelihara dan mengembangkan iklim belajar yang
kondusif (Udin S. Winataputra). Pengertian ini sejalan dengan pengertian yang
dikemukakan oleh Winzer yang menyatakan bahwa pengelolaan kelas adalah
cara-cara yang ditempuh guru dalam menciptakan lingkungan kelas agar tidak
terjadi kekacauan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencapai tujuan
akademik dan sosial.
Pengelolaan kelas ( classroom management )
berdasarkan pendekatan menurut Weber diklasifikasikan kedalam dua pengertian,
yaitu berdasarkan pendekatan otoriter dan pendekatan permisif.
Berdasarkan pendekatan otoriter pengelolaan kelas
adalah kegiatan guru untuk mengkontrol tingkah laku siswa, guru berperan
menciptakan dan memelihara aturan kelas melalui penerapan disiplin secara ketat
( Weber ). Dalam hal ini guru atau sekolah tersebut menciptakan iklim sekolah
dengan berbagai aturan atau ketentuan-ketentuan yang harus ditaati oleh warga
sekolah/ kelas.
Berdasarkan pendekatan permisif mengartikan
pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru untuk memberi kebebasan
untuk siswa melekukan berbagai aktivitas sesuai dengan yang mereka inginkan.
Dalam hal ini fungsi guru adalah bagaimana menciptakan kondisi siswa merasa
aman untuk melakukan aktivitas di dalam kelas, tanpa harus merasa takut dan
tertekan
2. Tujuan Pengelolaan Kelas
Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah
menyediakan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam
lingkungan social, emosional, dan intelektual dalam kelas. Suharsini Arikkunto
berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak didik di
kelas dapat belajar dan bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan
pengajaran secara efektif dan efisien.
3. Pengelolaan Kelas Secara Fisik
Tujuan utama penataan lingkungan fisik kelas adalah
mengarahkan kegiatan siswa dan mencegah munculnya tingkah laku siswa yang tidak
yang tidak diharapkan melalui penataan tempat duduk, perabot, dan barang-barang
lainnya yang ada di dalam kelas, sehingga memungkinkan terjadinya interaksi
aktif antara siswa dan guru serta antar siswa, dalam kegiatan pembelajaran.
Melalui penataan kelas, diharapkan siswa dapat memusatkan perhatiannya dalam
proses pembelajaran dan akan bekerja secara efektif.
Berikut beberapa pengelolaan kelas secara fisik :
Ø
Tempat duduk
- Posisi tempat duduk : Posisi tempat duduk guru yaitu berada di depan sebelah kanan bersebrangan dengan pintu. sedangkan posisi tempat duduk siswa berada di depan guru (saling berhadapan). Adapula macam-macam posisi duduk siswa yaitu: berbaris, pengelompokan, setengah lingkaran, berbentuk lingkaran.
- Jumlah tempat duduk: Pada jumlah tempat duduk haruslah disesuaikan dengan kondisi ruangan yang tersedia supaya dapat memaksimalkan proses belajar dan mengajar .
- Bahan tempat duduk: Kursi terbuat dari kayu, bentuknya persegi dilengkapi dengan sandar.
Ø
Meja
- Guru: Meja guru terbuat dari kayu berbentuk persegi dilengkapi dengan laci memakai taplak meja dan disimpan vas bunga sebagai aksesorisnya.meja guru terletak di depan sebelah kanan bersebrangan dengan pintu, dan meja siswa terbuat dari kayu berbentuk persegi dilengkapi dengan laci untuk tempat menyimpan tas dan terdapat sandaran untuk pijakan kaki .meja siswa terletak di depan meja guru (berhadapan).
Ø
Jendela (ventilasi)
Ventilasi harus cukup menjamin kesehatan siswa
anatara lain jendela yang cukupbesar agar cahaya matahari masuk dan udara
sehat. Jendela terbuat dari kaca selain untuk keluar masuknya udara juga
sebagai pencahayaan .
Ø
Pintu
Pintu di kelas terbuat dari kayu dan ada dua terbuka
keluar supaya memudahkan siswa untuk keluar masuk kelas.
Ø Aksesoris
Aksesoris kelas disimpan di tempat yang sesuai.
contoh aksesoris kelas yaitu:Jadwal piket, agenda kelas, foto presiden dan
wakil presiden, tata tertib kelas, vas bunga, struktur organisasi kelas, jam
dinding, tempat spidol/kapur, dan charta.
Ø
Alat kebersihan
Alat kebersihan biasanya disimpan di belakang selain
alat kebersihan harus juga disediakan tempat sampah agar kelas tetap bersih.
Ø
Papan tulis gantung
Ukuran papan tulis seharusnyatidak terlalu kecil dan
tidak terlalu besar yaitu 300 x 100 cm sudah cukup, terdiri dari papan tulis
hitam dan putih papan tulis harus memiliki penerangan yang cukup supaya dapat
terlihat dengan jelas oleh siswa, papan tulis haruslah disimpan di depan agar
terlihat oleh semua siswa.
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam
mengelola kelas secara fisik, yaitu :
- Visibility (keleluasan pandangan), artinya penempatan atau penataan barang-barang di dalam kelas tidak mengganggu pandangan siswa sehingga mereka secara leluasa dapat memandang guru, benda, atau kegiatan yang sedang berlangsung.
- Accebility (mudah dicapai), artinya barang-barnag atau alat-alat yang biasa digunakan oleh siswa dalam proses pembelajaran mudah dijangkau.
- Fleksibilitas (keluwesan), artinya barang-barang yang ada di dalam kelas hendaknya mudah untuk ditata dan dipindah-pindahkan sesuai dengan tuntutan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa dan guru.
- Kenyamanan, baik bagi siswa maupun bagi guru sendiri.
- Keindahan, berkenaan dengan usaha guru menata ruangan kelas yang menyenangkan dan kondusif bagi kegiatan pembelajaran.
Selain pengelolaan sarana kelas, kita juga perlu menata dan mengelola sarana non fisik diantaranya akan dibahas di bawah ini:
- Pengelolaan Kelas Non Fisik
Pengelolaan kelas nonfisik berkenaan dengan
hubungan social pribadi antara guru dan siswa, serta antar siswa itu sendiri.
Hubungan yang harmonis antara guru dan siswa, serta antar siswa akan dapat
menciptakan iklim psiko social kelas yang sehat, dan efektif bagi
berlangsungnya proses pembelajaran.
Berkenaan dengan
pengelolaan iklim psiko social kelas, Bandura menyatakan bahwa
keberhasilan guru dalam mengelola iklim psiko social kelas dipengaruhi oleh
karakteristik guru itu sendiri. Berikut beberapa karakteristik yang harus
dimiliki guru demi terciptanya iklim psiko social kelas yang efektif bagi
kelangsungan proses pembelajaran.:
a. Disukai oleh siswanya
b. Memiliki persepsi yang realistik tentang
dirinya dan siswanya.
c. Akrab dengan siswa dalam batas hubungan
guru-siswa
d. Bersikap positif terhadap
pertanyaan/respon siswa
e. Sabar, teguh dan tegas
Tak kalah penting dalam mewujudkan
suasana pembelajaran yang kondusif baik di kelas maupun di luar kelas misalnya
di ruang laboratorium kita harus menata dan menyiapkan sarana-prasarana yang
memadai dan sesuai standar agar kegiatan praktikum yang dilakukan berjalan
lancar sesuai apa yang diharapkan.
Menurut Wikipedia Laboratorium
(disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah,eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah.
Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan menurut disiplin ilmunya,misalnya
laboratorium fisika,kimia,biokimia,laboratorium komputer dan laboratorium bahasa.
Berikut akan kita bahas sarana apa saja yang harus dipenuhi, diantaranya:
- Tata Letak Laboratorium
Persyaratan
umum lokasi laboratorium dalam hubungannya dengan bangunan sekolah yang telah
ada sebagai berikut:
1)
Arah mata angin harus
diatur untuk menghindari pencemaran udara.Gas sisa reaksi kimia yang kurang
sedap agar tidak terbawa angin ke
ruangan,oleh karena itu untuk bangunnan bertingkat lebih baik laboratorium
terletak di tingkat atas,terutama laboratorium kimia.
2)
Jarak cukup jauh dari
sumber air,untuk menghindari pencemaran air, untuk
mendapatkan pentilasi dan penerangan yang optimal.Jarak minimal sama dengan
tinggi bangunan terdekat,atau kira-kira
3 m..
3)
Di daerah tropis,lebih
baik membujur dari timur ke barat sesuai dengan lintasan peredaran matahari.
- Perlengkapan Laboratorium
1)
Lemari kayu
Lemari ini terletak di luar laboratorium,berfungsi
untuk menyimpan tas siswa sebelum masuk ke ruang laboratorium.terbuat dari
bahan kayu berupa lemari bersekat dan pintu berupa sorok .panjang 240 cm
tingggi 150 cm dan lebar 50 cm.
2)
Panggung demonstrasi
Guru berdiri di tempat yang tinggi untuk
melakukan demonstrasi.Tinggi kira-kira 20 cm dan panjangnya harus lebih panjang
dari papan tulis.
3)
Meja praktikum
Meja ini dibuat permanen dan berlapis
kramik berwarna putih agar terlihat jelas jika ada larutan yang tumpah dan
mudah di lap,dilengkapi dengan rak dibawah meja,dan bak cuci di ujung kanan
mejadenagn ukuran 54X35X20 cm (ukuran dalam) terbuat dari porselin,serat lebih baik lagi jika dilengkapi dengan
sakelar listrik dan sumber gas.Meja disusun sejajar dan siswa duduk
berhadap-hadapan,dengan panjang 300-400 cm,lebar dengan 80-90 cm,dan tingggi 75
cm.
4)
Bak cuci pada meja
Bak cuci sebaiknya dipasang pada meja
demonstrasi dan meja dinding dengan ukuran 54X35X20 cm (ukuran dalam) dengan
dilengkapi kran yang tingginya 45 cm
dari dasar bak cuci.
5)
Ruang persiapan
Ruang persiapan digunakan untuk
mempersiapkan bahan yang akan diuji
cobakan,sekaligus sebagai gudang penyimpanan terdiri dari meja persiapan,meja
guru,kursi guru,rak zat padat,lemari reperence,lemari penyimpanan alat,lemari
enyimpanan bahan kimia,dan dokumen lain yang dianggap penting.
6)
Kursi guru dan siswa
Kursi terbuat dari kayu alas duduk bentuknya bulat
padatan berlubang dengan diameter 30 cm,dan tingggi kursi 75 cm,di bagian bawah
kursi tersedi sandaran pijakan kaki supaya stabil.
1)
Meja guru di ruang
persiapan
Bahan terbuat dari kayu padatan berkualitas ,ukuran
½ biro di sebelah kanan di lengkapi laci dan lemariyang diberi kunci dan
tarikannya,tingggi meja 75 cm,panjang
125 cm,dan lebar 70 cm.
2)
Papan tulis gantung
Ukuran papan tulis yang ideal adalah 300 X 100
cm,terdiri dari papan tulis hitam dan putih yang bisa di lipat,bermuka dua
(white board dan papan kayu dengan kotak-kotak 40) warna hijau dilengkapi
pengait.panjang papan tulis warna hitam berukuran 140 cm,lebar 120 cm,warna
putih panjangnya 100 cm dan lebarnya 120 cm.
3)
Lemari asap /lemari
asam
Ukuran lemari asap tingginya kira-kira 100 cm
panjang 130 cm,kedalaman 45 cm dan tinggi dasarnya sama dengan tingggi meja
praktikum..Dinding belakang lemari menjadi satu dengan dinding laboratorium
.Pada bagian depan dipasang pintu yang dapat dibuka naik turun.Dibagian atasnya
dibuat cerobong yang dilengkapi dengan penyedot udara yang menuju kebagian atas
laboratorium.
4)
Rak zat cair
Disimpan di bawah ruang asam terdapan rak larutan
untuk menyimpan zat cair yang pekat diberi alas baki plastic.Larutan
dikelompokan asam,basa dan organik.Asam klorida tidak disimpan berdekatan
dengan amonia karena akan menimbulkan kabut putih (ammonium klorida).
5)
Rak kayu untuk zat
padat
Rak zat padat disimpan diruang persiapan dan harus
jauh dari jangkauan siswa.Bahan terbuat dari kayu berkualitas.Bagian permukaan
atas dilapisi bahan melamin warna putih.Satu bagian terdiri dari 7 panel/rak
masing-masing 6 rak denga tinggi 25 cm,dan satu panel/rak bagian bawah 50 cm
diletakan diruang persiapan.
6)
Lemari model
Lemari gantung berbingkai kaca terbuat dari kayu
dibagi dua bagian dengan dua pintu buka tutup. Ukuran panjang 120 cm,lebar 50
cm,tingggi 60 cm tebal kaca 5 mm. Berguna untuk menyimpan model atom atau power
suplay atau alat listrik lainnya.
7)
Lemari buku
Terletak di ruang persiapan,biasanya untuk menyimpan
buku panduan kerja siswa,panduan pengelolaan laboratorium atau buku-buku lain
sebagai buku penunjang.Terbuat dari
kayu,bentuk pintu buka tutup,kaca warna bening,disimpan di atas lemari dasar.
8)
Lemari gantung
Lemari ini berfungsi menyimpan barang yang tidak
dapat dijangkau siswa,sisa barang yang berlebih sebagai stok atau menyimpan
barang-barang sesuai kebutuhan,berupa kotang terbuat dari kayu yang berkualitas
dibagi dua bagian terdiri dari 2 panel/rak.Diletakan di bagian belakang
wastafel.
9)
Kabinet
Kabinet ini digunakan untuk menyimpan
dokumen/administrasi di laboratorium ,yaitu buku inventaris,laporan harian
bulanan,tahunan buku stok,pencapaian target,dan lain-lain.Baannya terbuat dari
logam berupa panel/laci yang dapat ditarik keluar masuk.
- Administrasi Laboratorium
Keperluan administrasi laboratorium meliputi : Buku
inventaris alat dan bahan, kartu stok, kertu permintaan / peminjaman alat, buku
harian kegiatan laboratorium, kartu alat dan bahan yang rusak, kartu reparasi
alat, labe, program semester kegiatan laboratorium, daftar alat dan bahan
sesuai LKS, jadwal kegiatan laboratorium, dan laporan bulanan.
- Penataan Alat-Alat Laboratorium
Dalam menyimpan dan menata alat terdapat
prinsip-prinsip umum sebagai berikut :
- Perhatikan keamanan alat dan kemudahan dalam mengambil dan mencari alat.
- Jangan menyimpan alat-alat yang berat di tempat yang tinggi.
- Alat – alat dikelompokan sesuai bahan (kaca, logam, dan porselen).
- Alat – alat yang mahal harganya hendaknya disimpan di tempat aman dan terkunci.
- Alat – alat berupa set/perangkat harus disimpan dalam kotak perangkatnya.
- Alat – alat yang menggunakan baterai kering harus sering diperiksa dan sebaiknya baterai segera dikeluarkan jika alat tersebut akan disimpan.
- Penyimpanan Bahan-Bahan Kimia
- Keadaan fasa/wujud : padat dan cair
- Kelompok asam, basa dan garam.
- Sifat bahayanya : higroskofis, toksik, korosif, iritatif, mudah terbakar, pengoksid dan mudah meledak.
Berikut peraturan umum untuk
penyimpanan bahan kimia yang aman :
- Zat-zat kimia jangan disimpan dalam ruang laboratorium, tetapi dalam ruang persiapan dan gudang yang khusus.
- Bahan yang tidak kompatibel tidak boleh disimpan bersama-sama (sebagai contoh penyimpanan asam di dekat senyawa sianida dapat menyebabkan tumpahan dan pembentukan gas hidrogen sianid yang mematikan).
- Penyimpanan bahan kimia di dekat proses yang tidak kompatibel harus dihindarkan.
- Bahan kimia di rak penyimpanan tidak boleh bocor, berkarat atau rusak, dan harus disusun dengan sebaik-baiknya.
- Ventilasi yang cukup untuk menjaga bila ada kebocoran uap membahayakan, dapat diencerkan dan dihilangkan. Bahan kimia yang beresiko kebakaran dan ledakan harus disimpan ditempat yang dingin, berventilasi dan jauh dari sumber api, serta dipasang sistem pencegahan kebakaran yang otomatis.
- Simpanlah botol-botol besar berisi bahan kimia pada rak atau lemari yang disediakan khusus untuk itu. Botol-botol besar disimpan pada bagian bawah, tempat penyimpanannya diberi alas plastik, tutup harus rapat, botol dilap ssebelum disimpan di atas plastik.
- Jangan menyimpan botol yang berisi zat berbahaya atau korosif (terutama cairan) di tempat yang lebih tinggi dari bahu.
- Semua wadah yang berisi zat kimia harus diberi label yang menyatakan zat itu dan untuk larutan hendaknya dicantumkan konsentrasi larutan tersebut.
- Zat yang sering digunakan disimpan pada rak terbuka dan zat yang jarang digunakan disimpan di gudang atau dalam lemari.
- Zat-zat yang beracun disimpan terpisah dari zat lain pada lemari terkunci.
- Larutan indikator disimpan dalam botol kecil yang dilengkapi sumbat pipet tetes.