Wednesday, 3 May 2017

Apa Maksud Karangan Bunga untuk Ahok?

Beberapa hari setelah kekalahan Ahok dalam putaran kedua Pilkada DKI 2017, ribuan karangan bunga membanjiri Balaikota tempat Ahok berkantor. Sebagian pandangan menyatakan ribuan bunga tersebut sebagai tanda cinta mereka terhadap sang idola yang baru saja mengalami kekalahan dalam kompetisi lima tahunan tersebut. Namun, tak sedikit juga public yang menilai karangan bunga yang dikirim merupakan pesanan Tim Suksesnya Ahok-Djarot sebagai “pelipur lara” sehingga menimbulkan kesan bahwa Ahok merupakan tokoh yang sangat dicintai rakyatnya dan ketika ia kalah dalam kontestasi politik tersebut banyak yang tidak siap kehilangan alias tidak bisa move on.

Selama sejarah perpolitikan Indonesia memang baru kali ini fenomena ribuan karangan bunga dikirimkan kepada orang yang kalah dalam pertandingan. Kita biasa melihat karangan bunga ditujukan kepada orang/lembaga/perusahaan yang baru meresmikan kantor baru atau lebih umum lagi ditujukan kepada keluarga yang sedang berduka semisal kematian. Jika merujuk hal demikian apa maksud dibalik dari kiriman ribuan karangan bunga untuk Ahok tersebut? Kebahagiaan atau kedukaan?

Akan tetapi ketika ribuan karangan bunga ditujukan kepada aktor yang notabene kalah dalam pertandingan bisa dimaknai sebagai dukungan moril kepada sang aktor tersebut. Mengingat kekalahannya dalam kontestasi pilkada ahok masih memiliki pendukung yang cukup banyak jadi wajar kalau ribuan karangan bunga tersebut berasal dari pendukungnya. Pendapat sebaliknya muncul dari wakit ketua DPR Fadli Zon yang menganggap bahwa ribuan karangan bunga yang dikirmkan ke Balaikota DKI merupakan pencitraan Ahok dan membuang-buang uang. Banyak pihak menduga, karangan bunga ini hanya framing untuk menegaskan bahwa Ahok berprestasi, dicintai masyarakat, kinerjanya masih dibutuhkan negeri ini, itulah citra yang ingin dibangun. Memang segala cara dilakukan untuk tujuan besar; Ahok jadi pemimpin negeri.

Setelah kalah di pilkada, peluang Ahok untuk tetap eksis di kancah politik kian menipis terlebih ia tersandung kasus penistaan agama. Satu-satunya cara agar eksistensi Ahok tetap terjaga adalah dengan menjaga citranya tetap baik di masyarakat.


Free Website Visitors